Sabtu, 16 Mei 2009

JAKARTA

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mendukung langkah PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) untuk mencari investor yang berminat membeli perusahaan efek tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BEI Erry Firmansyah usai rapat bersama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) di Kantor Bapepam LK, Jalan Dr Wahidin, Jakarta, Selasa (6/1/2009).

"Kalau memang ada itu malah bagus, kan berarti ada langkah-langkah penyelamatan yang positif. Nah itu yang kita tunggu," ujarnya.

Namun ia mengatakan, langkah pencarian investor tersebut bukan merupakan yang paling penting dalam kasus ini.

"Langkah pertama adalah bagaimana kita amankan rekening nasabah dulu. Kita verifikasi dulu, setelah itu kalau memang ada rekening yang digunakan, maka kita cari aset apa yang bisa dijual," katanya.

BUMI MASIH LIAR


.

Jakarta - Di luar dugaan, bursa Indonesia hari ini bergerak melemah signifikan berlawanan dengan pergerakan bursa regional dan sentimen positif dari pengumuman GDP kuartal pertama 2009.

Siang tadi BPS mengumumkan GDP kuartal I Indonesia mencapai 4,4%, termasuk salah satu yang tertinggi di dunia. Sentimen positif ini juga didukung dengan pergerakan bursa regional yang menguat, antara lain Nikkei +1.8%, KOSPI +0.7%, STI +0.8%, HSI +1.5% dan AORD +1.3%.

Positifnya sentimen hari ini terhapus oleh aksi profit taking yang dilakukan investor khususnya pada saham-saham Grup Bakrie.

Indeks yang pada sesi I sempat berada di teritori positif, pada sesi II terkoreksi signifikan pada hampir semua sektor. Indeks ditutup melemah 34 poin (1.9%) ke level 1750.9 dengan trading value mencapai Rp6.9 triliun. Hari ini adalah ketiga kalinya eTrading Securities menempati Top Value Broker dengan total transaksi mencapai Rp698 miliar.

Saham grup Bakrie akhirnya harus menghapus rally-nya pada perdagangan hari ini. BUMI menjadi perhatian utama investor dengan bergerak liar dengan rentang perdagangan mencapai 32% (630 poin) dan menyumbang porsi trading value terbesar dengan Rp2.18 triliun atau sekitar 30%.

BUMI sempat menyentuh level auto-rejection bawah di Rp1470 sebelum akhirnya berhasil bangkit dan ditutup terkoreksi 8.2% ke level 1790. Saham grup Bakrie lainnya adalah ENRG -24.7%, DEWA -16.8%, BNBR -16%, BTEL -16.3%, UNSP -12.5%.

BAKRIE MASIH MENJADI SOROTAN


Jakarta - Arah perdagangan saham pada pekan ini sangat ditentukan oleh gerak saham-saham Grup Bakrie. Mereka menguat, IHSG melonjak. Grup Bakrie merosot, IHSG terseret.

Hal ini terjadi karena memang kapitalisasi saham-saham kelompok grup Bakrie sangat besar. Saham-saham grup Bakrie dalam beberapa pekan terakhir kembali menjadi perburuan seiring dengan harapan pulihnya pasar saham.

Kondisi bursa regional yang masih naik turun dengan arah yang belum jelas membuat investor tidak lagi menjadikannya sebagai sentimen utama penentu pergerakan IHSG. Investor kini sudah mulai fokus pada fundamental emiten.

Di akhir pekan, IHSG terpangkas cukup besar seiring profit taking besar-besaran dari saham grup Bakrie. Aksi jual yang cukup besar bahkan sempat membuat order saham Bakrie & Brothers sempat susah masuk ke sistem JATS Next-G.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan ini adalah:

Pada perdagangan Senin (11/5/2009) IHSG turun 31,791 poin (1,71%) menjadi 1.830,741.
Pada perdagangan Selasa (12/5/2009), IHSG menguat 11,281 (0,62%) ke level 1842,022.
Pada perdagangan Rabu (13/5/2009), IHSG ditutup menguat 9,310 (0,51%) ke level 1851,332.
Pada perdagangan Kamis (14/5/2009) IHSG terjungkal 66,329 poin (3,58%) menjadi 1.785,003.
Pada perdagangan Jumat (15/5/2009) IHSG terpangkas 34,089 poin (1,91%) menjadi 1.750,914.

Berikut review IHSG oleh Panin Sekuritas:

Tekanan jual pada saham Grup Bakrie serta panasnya kondisi politik tanah air menjelang pendaftaran capres-cawapres menyebabkan indeks anjlok -1,91% ditutup pada 1.750,91. Kondisi bursa regional yang tengah menguat serta pengumuman PDB Indonesia (4,4%) yang diatas perkiraan ekonom, tidak mampu menyelamatkan indeks dari zona negatif.

Sepanjang pekan lalu IHSG bergerak melemah -5,99% dari pembukaan 1.862,53 hingga penutupan pada hari Jumat di 1.750,91. Profit taking dilakukan pemodal setelah indeks bergerak menguat dalam 2 pekan berturut-turut. Dari faktor eksternal, meningkatnya initial jobless claim dan melemahnya penjualan ritel juga menyebabkan pergerakan pasar saham global bergerak cenderung melemah pekan lalu.

MELEMAHNYA SAHAM WALL STREET AKHIR PEKAN INI

York, - Pelemahan saham-saham di Wall Street berlanjut hingga perdagangan akhir pekan ini. Pelemahan terutama dipicu oleh anjloknya saham-saham sektor energi akibat turunnya harga minyak dunia.
Pada perdagangan Jumat (15/5/2009), indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 62,68 poin (0,75%) ke level 8.268,64. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 10,19 poin (1,14%) ke level 882,88. Nasdaq turun 9,07 poin (0,54%) je kevel 1,680,14.
Nasdaq tercatat turun hingga 3,4% sepanjang pekan ini, sekaligus mematahkan penguatan berturut-turut pada pekan sebelumnya. S&P 500 sepanjang pekan ini turun hingga 5% dan Dow Jones turun 3,6%.
Saham-saham sektor energi menjadi penentu utama pelemahan Dow Jones dalam sebuah perdagangan yang penuh gejolak. Harga minyak light kemarin tercatat turun hingga 2,28 dolar menjadi US$ 56,34 per barel. Hal itu menyebabkan saham Chevron turun 2%, Exxon turun 0,9%.
Saham JPMorgan Chase &Co turun hingga 1,8% dan tercatat menjadi salah satu top loser di Dow Jones.
Pelemahan saham berturut-turut dalam beberapa terakhir terjadi karena investor sedang berupaya untuk menilai kesinambungan dari rally setelah anjloknya pasar sahan dan sebrapa dalam koreksi saham akan terjadi.
"Sepertinya pelemahan mulai muncul keluar dan mengambil lebih banyak headlines dari yang telah mereka lihat dalam beberapa pekan terakhir. Dan itu menyebabkan investor mengambil pandangan sekilas kedua dari bulish dan optimisme mereka," ujar John Schloegel, vice president Capital Cities Asset Management seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (16/5/2009).
Perdagangan berjalan cukup ringan, di New York Stock Exchange mencapai 1,48 miliar, sedikit di bawah rata-rata tahun lalu yang sebanyak 1,49 miliar. Sementara di Nasdaq, transaksi hanya 2,11 miliar, di atas rata-rata tahun lalu yang sebanyak 2,28 miliar.

GUBERNUR BI KOSONG


Jakarta - Kosongnya kursi Gubernur Bank Indonesia setelah ditinggal Boediono menarik perhatian banyak kalangan terkait sosok impian pemimpin bank sentral yang baru. Ada yang beranggapan, Gubernur BI yang baru harus bersifat fleksibel dan inovatif.
Demikian disampaikan Ketua Komite Tetap Perdagangan Dalam Negeri Kadin Indonesia Bambang Soesatyo dalam pesan singkat yang diterima detikFinance, Minggu (17/5/2009). "Pemerintah dan DPR harus menghadirkan sosok Gubernur BI yang fleksibel dan inovatif. Fleksibilitas dan inovasi pimpinan BI diperlukan untuk menerobos kebuntuan yang terjadi pada sektor jasa pembiayaan saat ini," katanya.
Kebuntuan yang dimaksud Bambang ditandai dengan sulitnya menurunkan suku bunga kredit meskipun BI Rate sudah diturunkan berkali-kali.
Karena itu, dalam pemilihan Gubernur BI nanti, pemerintah dan DPR diminta untuk fokus pada sosok yang memiliki perhatian pada penurunan suku bunga kredit agar bisa menggerakkan sektor riil.
"Untuk memulihkan kinerja sektor riil dan kegiatan ekonomi rakyat, BI perlu dipimpin sosok yang fleksibel dan inovatif," katanya.
Fleksibilitas layak dimiliki oleh pemimpin bank sentral untuk dua tujuan. Pertama adalah agar BI tetap berkemampuan menjaga stabilitas sistem perbankan dan kedua agar BI mampu memulihkan fungsi intermediasi bank.
"Sektor riil kini merasakan akses ke sektor pembiayaan menyempit akibat melemahnya fungsi intermediasi bank. Pun harus inovatif agar bisa menurunkan suku bunga dan memulihkan likuiditas bank, terutama ketersediaan dana jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan investasi baru," katanya.
Salah satu kriteria yang cocok dengan kriteria ini adalah Darmin Nasution yang baru saja terpilih menjadi Deputi Gubernur Senior BI.
Menurut Bambang, ketika mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR, Darmin memaparkan, BI tetap harus berorientasi pada pengendalian laju inflasi, perluasan akses pembiayaan dan meningkatkan efisiensi sektor keuangan.
"Darmin juga memberi sinyal tentang target suku bunga. Dia mematok bunga pinjaman (kredit) 9 persen, dan bunga tabungan/deposito di kisaran 5 persen. Agar formula itu terbentuk, inflasi harus bisa dikendalikan di level 3 persen. Untuk mewujudkan target itu, dibutuhkan pimpinan BI yang inovatif. Salah satunya adalah segera merealisasikan poling fund," katanya

Selasa, 12 Mei 2009

10 BANK TERBESAR

Bank Indonesia (BI) merilis daftar 10 bank terbesar di Indonesia berdasarkan nilai aset, kemarin (11/5). Berlandaskan data Maret lalu, ada beberapa bank yang mengalami pergeseran posisi.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), misalnya, nangkring di posisi kedua menggeser posisi PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Sebelumnya, BCA selalu menduduki peringkat kedua. Namun pada akhir Maret 2009, aset BRI melonjak melebihi BCA.

Pertukaran posisi juga menimpa PT Bank Permata Tbk dan Citibank. Adapun Standart Chartered harus tersingkir dari daftar dan memberi jalan bagi Bank Internasional Indonesia (BII) masuk lagi, setelah tergusur bulan lalu.

Direktur Utama PT BRI Tbk Sofyan Basir mengatakan, naik turun aset merupakan hal biasa bagi bank. Ia mencontohkan, setiap awal tahun aset BRI turun karena ada penarikan Dana Pihak Ketiga. Tetapi di bulan Maret dana-dana itu kembali masuk.

Kepala Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, daftar BI itu bisa menjadi indikator agresivitas bank dalam menarik dana pihak ketiga dan menyalurkan kredit. " Dari daftar itu tampak saat ini BRI yang paling agresif," katanya. (Dyah Megasari, Arthur Gideon/Kontan)

Daftar Bank berdasarkan aset pada Maret 2009 (dalam triliun rupiah)


Nama Bank Total aset
1. PT Bank Mandiri Tbk 328,01
2. PT BRI Tbk 250,54
3. PT BCA Tbk 247,61
4. PT BNI Tbk 198,92
5. PT Bank Danamon Tbk 102,98
6. PT Bank CIMB Niaga Tbk 74,48
7. PT Pan Indonesia Bank Tbk 68,14
8. Citibank NA 55,49
9. PT Bank Permata Tbk 54,37
10 PT BII Tbk 53,09

Senin, 20 April 2009

BANK CENTURY BELUM MENGEMBALIKAN DANA NASABAH


Bank Century didemo nasabahnya karena belum bisa mengembalikan dana nasabah ,maka nasabah menyegel bank Century di Surabaya. Sejumlah karyawan disuruhnya untuk menghentikan kegiatan perbankan oleh nasabah yang mendemo Bank Century. Terjadinya demo ini juga terjadi di jakarta. Untuk dibeberapa Bank Century sudah mulai dijaga oleh beberapa polisi yang diturunkan untuk menjaga Bank tsb,Tentunya untuk mengamankan dari anarki pendemo.

BANK IFI DI LIKUIDASI



Bank IFI diliduidasi oleh pemerintah tanggal 17 aril 2009. Karena minimnya dana hanya 0,1% saja, tidaklah cukup kuat untuk suatu bank kecil di Indonesia .Maka pemerintah mengambil kebijakan untuk mengambil Bank IFI Tsb. Mengenai dana nasabah telah dijamin sepenuhnya oleh pemerintah dan untuk pengembalian dana masyarakat ,maka diharap untuk membawa slip Rek dan data yang lengkap dan dibutuhkan .Bagi masyarakat untuk mencurigai kalau BANK memberikan dana yang lebih besar .Jhon Astraka melaporkan.

Sabtu, 18 April 2009

PESIMISTIS IMF


Tahun akan datang menurut IMF akan lebih buruk dan masih tidak baik untuk ekonomi sekarang dilihat pertumbuhannya sangat lambat dan semakin dirasakan akan semakin terasa lambat.Menurut Dominique Staruss Khan melemahnya aliran dana dari negara berkembang akan memukul eropa timur. dikatakan resesi dunia akan terasa semakin panjang.Adapun pemangkasan pajak akan memperpendek krisis, tetapi tidak terlalu akan membantu krisis ini.
OPTIMISTIS
datang dari AS dan Swiss. Jumlah orang yang menginginkan tunjangan pengannguran mencapai puncaknya pada april .Sedangkan pembangunab rumah bulan lalu menurun .perekonomian masih lemah tetapi ada pertanda optimisme bahwa resesi akan berakhir,ujar Gubernur Bank Sentral Atlanta Denis Lockhart di New York.indeks Dow Jones naik 1,2 % jadi 8.125
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. Astraka